RAJA YOSIA, 2 TAW. 34 – 35
(1 Raj. 13 : 1– 7, 2 Raj. 22: 8 – 20, Raj. 23: 1 – 30)
Pembaharuan Yang Dilakukan Raja Yosia
Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Pada tahun ke delapan pemerintahannya (pada usia enam belas tahun), ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya dan pada tahun keduabelas pemerintahannya, ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem. Bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan, patung-patung tuangan, dan mezbah-mezbah persembahan yang ada di seluruh negeri Israel dihancurkan olehnya.
Kitab Taurat Ditemukan Kembali
Pada tahun kedelapan belas, setelah mentahirkan negeri dan rumah Tuhan, Raja Yosia mulai memperbaiki rumah Tuhan. Pada saat sedang mempersiapkan perbaikan tersebut, seorang imam bernama Hilkia menemukan kembali Taurat Tuhan, yang dahulu disampaikan melalui perantaraan nabi Musa, di dalam rumah Tuhan. Berdasarkan tafsiran seorang istri pengurus pakaian raja yang bernama Hulsa, maka raja Yosia dijanjikan tidak akan melihat malapetaka yang akan menimpa negerinya. Di bawah kepemimpinan Raja Yosia, bangsa Israel tidak pernah menyimpang dari Allah dan mengikuti Tuhan, Allah nenek moyang mereka, dengan setia..
Yosia Merayakan Paskah
Pada tanggal empat belas bulan pertama, pada tahun ke delapan belas pemerintahan, Raja Yosia melakukan perayaan Paskah di Yerusalem. Yosia menyerahkan beribu-ribu hewan yang akan dijadikan korban bakaran kepada rakyat. Pada waktu itu orang Israel merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. Paskah semacam itu tidak pernah dilakukan sejak nabi Samuel.
Yosia Wafat
Setelah perbaikan rumah Tuhan selesai, pada tahun ketigapuluhsatu pemerintahannya, Nekho, raja Mesir, berdasarkan perintah Allah menyerbu raja Yosia. Yosia terluka parah dan meninggal di Yerusalem. Seluruh Yehuda dan Yerusalem berduka cita atas kematiannya. Yeremia membuat syair ratapan mengenai Yosia dan sampai sekarang terus dinyanyikan di depan tembok Ratapan. Setelah pemerintahan Yosia, raja-raja berikutnya bersekutu dengan bangsa lain dan mulai menjauh dari Allah.