Sebuah tempat yang paling jauh di sisi barat Indonesia dipilih sebagai titik awal perhitungan lokasi geografis Indonesia. Tempat itu disebut Titik Nol Indonesia dengan koordinat 5 54 LU 96 12 BT. Berada di P. Weh, yaitu salah satu pulau terluar di Indonesia dan merupakan bagian dari Prov. Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk mencapai lokasi ini harus melalui perjalanan darat yang cukup jauh dari Kota Sabang, sekitar 2 jam dan di perjalanan kita dapat melihat obyek wisata seperti pantai Gapang dan Iboih.
Di lokasi Titik Nol berdiri sebuah bangunan unik seperti tugu yang tinggi menjulang kurang lebih 15 meter. Dibangun oleh Pemda Prov. NAD dan BPPT pada tahun 1990-an klo nggak salah, diresmikan September 1997 oleh Wakil Presiden pada kala itu, yaitu Try Sutrisno. Di bagian luar bangunan ini terdapat prasasti yang menunjukkan posisi geografis dan pihak yang membuat prasasti.
Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di bagian bawah terdapat semacam ruang terbuka yang cukup luas. Di lantai satu ini terdapat prasasti yang tertanam pada dinding yang menjelaskan tanggal peresmiannya.
Dari lantai satu ini kita dapat melihat ke bagian atap, karena lantai dua bangunan ini dibuat semacam lubang di bagian tengahnya. Atap bangunan ini terbuat dari kaca berwarna biru dipasang pada kusen aluminium berwarna perak. Menimbang desain dan bahannya, tugu ini dapat digolongkan sebagai bangunan yang indah. Namun demikian tugu ini tampak kusam karena sepertinya tidak dirawat dengan baik. Dapat dimaklumi karena letaknya yang jauh dan terpencil.
Lantai kedua merupakan ruangan terbuka dan lagi-lagi terdapat sebuah prasasti yang terbuat dari bahan yang sama dan menjelaskan hal yang sama seperti prasasti pada bagian luar lantai satu. Di tempat ini kita dapat melihat luasnya lautan Samudera Hindia, walaupun sebagian besar terhalangi oleh pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitar tugu.
Dari tempat ini kita dapat turun ke arah pantai melalui tangga yang curam yang terletak di sisi barat kompleks Titik Nol. Dari pantai ini, yang terbentuk oleh batuan lava, dapat kila lihat daratan P. Sumatera dan P. Aceh di sisi kiri. Dari sana juga dapat kita lihat luasnya Lautan Hindia yang berada di sisi barat P. Sumatera. Katanya nelayan-nelayan Aceh sering terdampar hingga ke wilayah India, demikian juga sebaliknya, karena posisi kedua wilayah ini jika dilihat pada peta memang bersebelahan.
No comments:
Post a Comment